Tanggal 20 Agustus 1945 seorang tokoh pergerakan yang bekerja sebagai pejabat pada Jawatan Penerangan Jepang (Hodohan), yaitu Abdullah Kartawirana menghubungi tokoh politik dan pemuda untuk menyampaikan berita proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Dengan hati-hati agar sampai diketahui pihak Jepang, tanggal 22 Agustus 1945 Abdullah Kartawirana mengundang ke rumahnya 20 orang tokoh politik dan pemuda yang merupakan perwakilan dari seluruh golongan. Mereka membicarakan hal-hal yang harus dipersiapkan sehubungan dengan diproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Agar pertemuan tersebut tidak menimbulkan kecurigaan dari pihak Jepang, digunakan istilah selamatan.
Dalam pertemuan tersebut disepakati untuk segera membentuk organisasi atau badan-badan perjuangan yang diperlukan, seperti pembentukan Angkatan Pemuda Indonesia (API) yang diketuai oleh Abunjani dan berkantor di rumah Rasyid Somad di Tanjung Pinang. Di kantor ini dan beberapa tempat strategis, seperti Simpang Kawat dan Simpang Pulai didirikan pos penjagaan yang dilengkapi senjata tajam berupa parang dan tombak.
Kegiatan lain dari angkatan pemuda ini adalah merebut kendaraan militer di Bengkel Kawasaki Jepang, merebut senjata dari Jepang, dan menempelkan plakat di rumah-rumah dan toko-toko yang berisikan semboyan pembangkit semangat perjuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar